You are here
Kuliah Umum (Visiting Professor) dari Yala Rajabhat University
Primary tabs

.
“Soft Power” The Creative Transformation of Local Wisdom into Creative Tourism” dan “Cultural Tourism in Thailand
Yogyakarta, 21 April 2025 –Program Studi Pariwisata Universitas Negeri Yogyakarta mengadakan kegiatan Kuliah Umum (Visiting Professor) dengan mengundang Susan Hama, M.Sc dan Panuwat Srimaca, M.Sc dari Yala Rajabhat University, Thailand. Susan Hama, M.Sc memiliki latar belakang akademik dari International Hospitality and Tourism Management, dan memiliki research interest pada bidang creative and cultural tourism, business, dan hospitality management. Sedangkan Panuwat Srimaca, M.Sc. memiliki background akademik sebagai lulusan Community Ecotourism Mangement, dan menekuni riset berkaitan dengan community based tourism, and innovation in tourism management.
Kuliah umum dimulai oleh Susan Hama, M.Sc yang memberikan pengantar mengenai soft power dan interpretasinya pada pengembangan tourism di Thailand. Beliau memberikan contoh soft power dan aplikasinya pada setiap region di Thailand. North Thailand yang terdiri dari pegunungan menarik wisatawan dengan bentang alam, cuaca dingin sepanjang tahun, air terjun, taman bunga yang cantik. Bentang alam dari Central Thailand adalah lembah dan dataran rendah yang memiliki aktivitas utama berkaitan dengan pertanian, menyuguhkan kehidupan masyarakat Thailand dengan berbagai temples tua yang memiliki nilai historis tinggi, gaya arsitektur dan seni yang kuat. Selain itu, juga dapat terlihat dari banyaknya pasar apung yang ada di sungai-sungai sekitar Bangkok, seperti Chao Phraya. Eastern Thailand memiliki atraksi yang memadukan antara pegunungan dan laut, banyak perkebunan buah pada region ini, misalnya durian, manggis, dan langsat. Bagian Northeastern Thailand terdiri dari dataran tinggi yang memproduksi beras jasmine dan diekspor ke seluruh dunia. Atraksi wisata dari region ini terletak sepanjang Mekong River. Terakhir, region South Thailand memiliki pantai dan laut yang sangat cocok untuk bersantai dan menikmati makanan laut yang enak.
Setelah sesi perkuliahan, Susan Hama meminta mahasiswa secara berkelompok untuk menuliskan berbagai atraksi yang ada di Indonesia dan kemudian mempresentasikannya.
Pada sesi berikutnya, Panuwat Srimaca, M.Sc. melanjutkan dengan presentasi mengenai soft power yang berpengaruh dalam konsep pengembangan pariwisata Thailand, berfokus pada cultural experience. Soft power Thailand ini terdiri dari 5F, yaitu Food, Festival, Film, Fight, and Fashion. Sudah sekian lama Food-makanan dari Thailand terkenal di seluruh dunia, tidak hanya restaurant mewah, namun juga street food yang ada di mana-mana. Industri Film di Thailand mengalami perkembangan yang pesat dan memiliki ciri khas tersendiri seperti parodi, komedi, dan horor. Industri fashion di Thailand berfokus untuk mempromosikan kain dan tekstil khas Thailand, baik yang diproduksi secara massal maupun buatan tangan. Muay Thai dipromosikan sebagai soft power pada Fighting, sehingga banyak orang datang ke Thailand untuk belajar seni beladiri ini. Terakhir, soft power Festival adalah mempromosikan festival yang dahulunya merupakan aktivitas spritual bahkan religius sebagai atraksi wisata, misalnya Songkran Festival dan Loi Krathong Festival.
Setelah menjelaskan materi, Paul melanjutkan sesi dengan meminta mahasiwa untuk identifikasi soft power yang dimiliki oleh Indonesia, dan atau region di Indonesia. Setelah selesai, mahasiswa diminta untuk melakukan presentasi.
Kuliah umum ditutup dengan sesi foto bersama.
(Yosi)
PERPUSTAKAAN
Copyright © 2025,